Wednesday, July 19, 2017

Teknologi Bahan (Konstruksi Perlindungan Terhadap Cuaca)


3.1 Pelapis dinding luar
            Kesadaran terhadap pembangunan yang berkesinambungan dan kemerosotan bahan sumber daya alam, dalam hal ini kayu akan meningkatkan perhatian atas cara dan konstruksi pelindung gedung terhadap cuaca.
            Tuntutan atas konstruksi dinding kayu, sering dibagi dengan memilih penyelesaian berlapis-lapis.
Ø  Lapisan struktur menerima dan menyalurkan beban yang terjadi dalam konstruksi gedung.
Ø  Lapisan dinding luar pada konstruksi kayu menerima beberapa tugas sekaligus, seperti menstabilkan kerangka gedung, melindungi gedung terhadap cuaca, serta menanggulangi kebisingan.
Ø  Lapisan dinding dalam merupakan penyelesaian disebelah dalam gedung yang menutup lapisan struktur dan biasanya juga dapat dimanfaatkan untuk menstabilkan kerangka gedung.
Lapisan dinding luar dari kayu
            Penggunaan papan kayu sabagai lapisan dinding luar bergantung pada konstruksi dinding rangka yang dipilih. Pemasangan papan dinding dapat dilakukan secara:
1)      Pemasangan papan dinding vertikal
a)      Papan dinding bercelah terbuka
b)      Pemasangan papan dinding dengan bilah pelindung.
c)      Pemasangan papan dinding dengan papan pelindung sedemikian rupa sehingga terdapat struktur pada dinding yang menonjol.

2)      Pemasangan papan dinding horizontal
a)      Papan horizontal yang bersisik dan ujung bawahnya diruncingkan.
b)      Papan horizontal beralur lidah.
c)      Papan diagonal beralur lidah.

Pengawetan kayu pelapis dinding luar terhadap iklim
            Beberapa cara pengawetan kayu terhadap pengaruh iklim:
a)      Dengan tidak menggunakan papan yang lebar akibat pengaruh radiasi inframerah
b)      Menggunakan lapisan kedap air dibawah balok bantalan dari kayu untuk menghindari kelembapan udara
c)      Memilih atap sengkuap yang lebar dengan permukaan papan yang licin untuk menghindari air hujan
d)     Jika kayu dicat harus menggunakan cat yang mengizinkan kelembapan tembus walaupun air ditolak untuk menghindari kelembapan udara yang mengakibatkan kayu mengembang dan terancam busuk karena berjamur
e)       Memilih papan yang permukaannya licin dengan pembukaan penghawaan konstruksi dilengkapi dengan kawat nyamuk untuk menghindari hama(serangga perusak kayu)
f)       Memilih jenis kayu yang tahan terhadap jamur
3.2 Pelapis dan penutup atap
            Guna pelapis dan penutup atap ialah sebagai kulit pelindung kuda-kuda atap dan ruang dibawahnya. Penutup atap harus kedap air, tahan cuaca, tahan terhadap bunga api penerbangan, berbobot ringan, dan berdaya tahan lama. Pilihan penutup atap juga tergantung pada estetika dan harus memenuhi syarat-syarat keindahan dibandingkan dengan atap-atap disekelilingnya.
Sistem sambungan bahan pelapis dan penutup atap
            Kemiringan atap dipengaruhi selain oleh bahan juga oleh sistem sambungan dan celah. Semakin kecil bahan penutup atap dan semakin banyak celah pada pmasangan yang akan menyebabkan ketirisan, harus semakin terjal atapnya supaya air hujan dapat mengalir dengan cepat.
            Pada prinsipnya ada tiga macam sambungan, yaitu celah terbuka, celah tertutup/terkunci, dan sambungan tanpa celah.
            Menurut kemiringannya, atap digolongkan sebagai:
·         Atap terjal dengan kemiringan > 23o
·         Atap landai dengan kemiringan < 23o
·         Atap datar dengan kemiringan < 5o
3.2.2 Pelapis atap
            Pelapis atap adalah lapisan tambahan kedap air yang dipasang diatas usuk dan dijepit dengan reng yang dipaku sejajar disebelah atas pada setiap kasau sebelum reng untuk penutup atap dipasang.

3.2.3 Penutup atap
            Penutup atap adalah lapisan kedap air teratas pada konstruksi atap.
Sirap kayu dan sirap pelat semen berserat
            Sirap kayu harus dibuat dari kayu kelas awet yang seratnya lurus, bebas dari mata kayu, serta tidak retak-retak.
3.2.4 Konstruksi lisplank
            Konstruksi lisplank melindungi ujung kasau, reng atau konstruksi langit-langit dibawah atap sengkuap sehingga air hujan tidak dapat masuk. Konstruksi lisplank biasanya dibuat dari kayu yang tahan cuaca, yang kering, dan yang tumbuh lurus tanpa cacat. Konstruksi lisplank digolongkan menjadi lisplank tirisan dan lisplank gevel.
3.3 Jendela dan pintu
3.3.1 Konstruksi jendela
            Jendela merupakan lubang cahaya dan lubang udara dalam gedung. Sebagai bingkai berkaca, jendela juga merupakan perlindungan terhadap angin, hujan, udara panas/dingin, kebisingan serta pencuri. Penempatan dan besar jendela pada gedung ditentukan oleh fungsi penghawaan dan kebutuhan cahaya didalam, pandangan estetis diluar, dan pertimbangan konstruktif.
Kosen jendela
            Kosen dari kayu berfungsi sebagai pemegang sayap jendela dimana sayap tersebut melekat dengan engsel yang letaknya dapat berada disebelah kanan, kiri, atau dibagian atas maupun bawah menurut kebutuhan.
            Konstruksi jendela tanpa kosen berarti bingkai jendela dipasang langsung pada ujung lubang dinding yang disediakan. Bagian kiri-kanan dan balok latei diplester rata dan halus, sedangkan bagian ambang bawah dibuat dari beton atau dari pelat baja dilipat khusus dari baja pelat yang dicanai setebal > 1mm atau dapat dibuat dari alumunium. Permukaan atasnya harus miring > 10% sehingga air hujan dapat mengalir kebawah.
            Jendela krepyak biasanya dipasang pada (di luar) jendela kaca atau bingkai kawat nyamuk sebagai pelindung terhadap hujan, panas terik matahari, pencuri, dan sebagainya.

Perlengkapan jendela
            Engsel merupakan alat penggantung atau pelipat pada jendela.Engsel dibagi atas tiga golongan, yaitu engsel pasak mati, engsel pasak lepas, dan engsel kupu-kupu.
            Peralatan pengatu pembukaan jendela berfungsi sebagai penyetel dan pengait pada jendela sehingga dalam keadaan terbuka jendela tetap aman terhadap angin dan menjamin penghawaan ruang.
            Alat penutup digunakan untuk mengunci jendela dalam keadaan tertutup.
3.3.2 Konstruksi pintu
Kosen pintu
            Konstruksi kosen dari kayu untuk pintu tidak berbeda dengan konstruksi kosen dari kayu untuk jendela . Atas dasar penentuan itu, hanya perlu diperhatikan hal-hal yang berbeda dengan kosen jendela, yaitu persoalan ambang pintu dan umpak yang biasanya dibuat dari beton.
Konstruksi pintu dari kayu
            Daun pintu papan merupakan konstruksi pintu dari kayu yang paling sederhana dibuat dari papan berketebalan 18-24mm. Papan-papan daun pintu disambung tumpul atau beralur-lidah. Papan tersebut diketam dan dipasang papan berkelam kura-kura 28x120mm. Kelam diagonal disambung gigitunggal pada papan kura-kura dan dengan sekrup pada daun pintu. Engsel pasak atau T ditempatkan ditengah papan kura-kura.
            Daun pintu panel merupakan konstruksi pintu yang terdiri dari bingkai yang disambung dengan purus dan lubang. Panel dapat dibuat dari kayu masif, kayu lapis, maupun dari kaca.
            Daun pintu berlapis merupakan konstruksi pintu panel dengan lapisan dari papan atau kayu lapis pada kedua belah sisi, yang mengganti panel. Dengan lapisan papan beralur lidah yang vertikal, daun pntu rumah tahan terhadap cuaca dan maling.
            Daun pintu dengan permukaan datar merupakan konstruksi yang dapat dibagi atas dua jenis, yaitu daun pintu masif yang dibuat dari satu pelat kayu lapis, papan blok, papan lamin, serta papan partikel, atau daun pintu ringan yang dibuat dari dua lapisan triplek
            Konstruksi pintu sorong merupakan konstruksi yang memiliki keuntungan menghemat tempat pada keadaan pintu dibuka. Pada prinsipnya terdapat dua cara konstruksi, yaitu pintu sorong yang bergantung dan pintu sorong yang berdiri. Konstruksi pintu sorong yang bergantung terdiri dari daun pintu yang tidak menerima gaya tarik dan gaya tekan sepertidaun pintu biasa, dan karena itu pengembangan dan penyusutan kayu tidak mengganggu fungsinya.
Perlengkapan pintu
            Engsel merupakan alat penggantung pada pintu. Engsel menerima beban dari daun pintu. Engsel yang tepat untuk daun pintu ialah engsel pasak lepas dan engsel kupu-kupu yang kuat. Supaya engsel dapat digerakkan dengan mudah, biasanya digunakan engsel dengan cincin berantara dari bahan sintetik seperti selulose-asetat atau selulose-asetubutirat.
            Kunci pintu dipasang pada daun pintu sedemikian rupa sehingga pegangan berada 90-100cm diatas permukaan lantai.

            Kunci pengaman merupaka kunci dimana bagian keamanan dipisahkan dari bagian penutup pintu. Supaya kunci pengaman betul-betul aman, silindernya tidak boleh menonjol keluar dari permukaan daun pintu. Demi keamanan juga disarankan pintu rumah hanya bagian dalamnya yang dilengkapi dengan pegangan.       

No comments: